Rabu, 03 Juli 2019

KEWIBAWAAN TINGKAT TINGGI


ILMU KEWIBAWAAN tanpa Puasa adalah salah satu cara Yang bisa Anda manfaatkan untuk mempengaruhi kawan dan lawan Anda dalam hal apapun. Baik dalam urusan pekerjaan, dunia politik, masalah jual beli, hubungan sosial hingga urusan asmara. Namun, benarkah hanya dengan mengandalkan ilmu kewibawaan tanpa puasa Anda mampu melewati negosiasi ataupun mempengaruhi orang lain dengan mudah serta hasil dari kompromi tersebut selalu membuahkan hasil sesuai dengan harapan Anda?
Pada umumnya terdapat 2 jenis ilmu kewibawaan yang biasa dikenal oleh masyarakat. Yakni, ilmu kewibawaan tanpa sarana dan ilmu kewibawaan menggunakan sarana tertentu. Keduanya sama-sama mampu memberikan dampak positif dan mengubah hidup seseorang apabila diterapkan dengan disiplin. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai 2 jenis ilmu kewibawaan beserta contoh lengkapnya, silahkan lanjutkan membaca ulasan dari Ning Asmara berikut ini.
Dua Jenis Ilmu Kewibawaan
Apabila dliihat dari bentuknya, maka jenis dari ilmu kewibawaan ini dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah ilmu kewibawaan tanpa sarana dimana seseorang yang ingin meningkatkan kewibawaan diri menggunankan jenis ini hanya perlu memperbaiki cara berpikir dan bersikap terhadap lingkungannya. Seseorang tersebut hanya mengandalkan dirinya sendiri, tanpa bantuan atau sarana apapun.
Untuk mampu mendapatkan hasil yang diinginkan, yakni kewibawaan diri meningkat dimana Anda akan lebih dihormati lingkungan dan keberadaan disukai sekaligus disegani dengan menggunakan ilmu kewibawaan tanpa sarana, maka dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ning Asmara tidak bisa menentukan berapa lama waktu yang bisa ditempuh untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, karena hanya Anda sendiri yang mampu menilai dan menentukan apakah cara yang saya tempuh ini sudah berhasil atau belum.
Apakah Anda tertarik untuk meningkatkan ilmu kewibawaan tanpa puasa dan tanpa sarana ini? Ini adalah beberapa cara berpikir dan bersikap yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam segala situasi.

1. Berpenampilan Menarik
Don’t judge the book by its cover adalah ungkapan dalam bahasa Inggris yang sangat familiar dimana ia memperingatkan kita untuk tidak menilai seseorang hanya dari tampilannya saja. Karena penampilan sering sekali menipu, benarkah demikian? Beberapa dari Anda mungkin pernah menemukan seorang pengemis berpakaian lusuh, berhenti di lampu lalu lintas beserta wajah memelas penuh harap pada Anda untuk mengulurkan tangan memberinya sepeser uang. Anda pasti akan memandangnya sebagai manusia dengan kehidupan keras yang patut dikasihani. Namun, kenyataannya bertolak belakang dengan pemikiran Anda. Bisa saja pengemis tersebut malah jauh lebih kaya daripada Anda karena dari hasil mengemis ia mampu menghasilkan ratusan ribu rupiah dalam waktu kurang dari 8 jam!
Contoh di atas memang sesuai dengan ungkapan untuk tidak menilai seseorang dari tampilan luarnya saja. Namun, tentu saja Anda tidak memiliki tujuan merubah penampilan untuk mengelabui orang lain, bukan? Oleh karena itu menjaga penampilan agar tetap menarik dan rapi juga menjadi salah satu aspek penilaian dari lingkungan.
Coba Anda perhatikan ungkapan, ‘cinta dari mata turun ke hati’. Bukankah seseorang akan melihat tampilan luar terlebih dahulu, sebelum melihat ke dalam karakter Anda? Penampilan menarik tidak selalu indentik dengan branded fashion, aksesoris berlebihan ataupun selalu mengandalkan perawatan dari salon. Semua hal tersebut bisa diakali dengan kerapihan diri dan menyesuaikannya dalam kondisi tertentu. Misalnya, menggunakan pakaian formal untuk acara formal dan sebailknya.

2. Menjaga Gaya Bicara
Untuk menjaga kewibawaan diri, Anda patut menjaga dan mengatur gaya bicara agar nampak tenang, tidak mudah terpengaruh orang lain, tidak ikut-ikutan hingga tidak mudah takjub melihat kejadian tertentu. Hal ini bukan berarti Anda akan selalu menampakkan sikap tegang kepada orang lain, Anda bisa menyisipkan lelucon sesekali. Tapi, jangan bertindak berlebihan. Yang paling penting adalah bersikap sewajarnya dan selalu menjaga jarak.

3. Bersikap Profesional
Dimanapun Anda berada, Anda dilarang untuk mencampurkadukkannya dengan masalah pribadi. Sekalipun Anda berada di tempat kerja, pisahkan antara masalah pribadi dengan keadaan kantor. Hal ini mencerminkan sikap profesionalitas seseorang. Meskipun pada saat jam istirahat banyak di antara teman Anda yang curhat mengenai emosi istrinya yang naik turun, kebutuhan anak sekolah yang makin bertambah hingga orang tua yang sakit-sakitan.
Saya melarang Anda untuk melakukan hal-hal semacam itu karena memberikan dampak yang tidak baik. Selain mengumbar aib sendiri, curhatyang Anda lakukan kepada rekan kantor yang notabene adalah lawan jenis, maka lama-kelamaan akan memunculkan rasa nyaman sehingga dikhawatirkan akan terjalin hubungan yang tidak diinginkan.
Apabila Anda sedang menghadapi masalah, maka komunikasikanlah kepada pasangan, orang yang berkompentensi atau ahli di bidang tertentu atau kepada Tuhan Yang Maha Mendengar. Berbagi masalah dan meminta solusi kepada 3 sosok tersebut lebih banyak memberikan keuntungan kepada Anda. Seperti, meningkatkan keharmonisan dan kehangatan bersama pasangan, mendapatkan solusi tepat dari ahlinya hingga merasakan ketenangan karena kita tahu bahwa Tuhan masih ada dan akan selalu ada bersama kita.

4. Terus Mengembangkan Diri
Tuntutlah ilmu sari sejak buaian sampai ke liang lahat! Setelah lulus dari sekolah formal, sebagian besar dari kita akan berhenti belajar karena mengaku sudah lelah dengan target kerja dan prestasi kinerja di tempat kerja. Untuk menjadi seseorang dengan kewibawaan sempurna dan mampu mempengaruhi kawan serta lawan, Anda wajib memiliki pengatahuan yang luas.
Terdapat banyak sekali cara untuk mengembangkan diri, mulai dari mengikuti berbagai seminar atau pelatihan pengembangan diri, membaca berbagai macam jenis buku, mengamati masalah di lingkungan sekitar Anda untuk diambil hal positifnya hingga mencari sosok yang bisa dijadikan motivator. Pengetahuan bisa didapatkan dari mana saja, bahkan dalam agama Islam kita mengetahui kedahsyatan wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah iqra’ – bacalah!
Membaca tidak selalu identik dengan membaca tulisan dalam buku, koran atau majalah. Tetapi, juga bisa dilakukan dengan cara membaca lingkungan atau hikmah dari sebuah masalah baik yang Anda hadapi sendiri maupun lingkungan sekitar. Dengan semakin bertambahnya informasi dan pengtahuan, secara otomatis ketika Anda berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain Anda akan selalu memiliki sudut pandang khas, pendapat yang tidak umum, mampu mengaitkannya dengan contoh relevan hingga mampu bersikap lebih positif. Tidak percaya? Maka biasakanlah untuk membaca!

5. Memperluas Pergaulan
Cara paling mudah untuk menambah teman adalah bergabung dalam komunitas yang sesuai dengan minat Anda. Silahkan mulai untuk aktif melakukan pendataan komunitas atau club khusus. Lalu, bagaimana dengan Anda yang waktunya sudah tersita untuk seharian bekerja? Sedangkan waktu weekend adalah saat tepat untuk dihabiskan bersama keluarga. Bukankah Anda bisa mengajak serta keluarga untuk menghadiri event yang diselenggarakan komunitas tersebut? Lagipula, event dari sebuah komunitas tidak dilakukan setiap minggu. Bisa jadi satu bulan sekali hingga satu tahun sekali.
Bergabung dalam komunitas sesungguhnya adalah cara kedua untuk memperluas pergaulan Anda. Yang pertama dan sekaligus rekomendasi dari saya adalah menjaga silaturahim dengan teman-teman lama. Tetaplah berhubungan baik dengan siapapun yang pernah Anda kenal. Apalagi teknologi yang tersedia saat ini semakin memudahkan kita untuk menjaga hubungan sosial dengan siapapun.
Ketika menjalin hubungan sosial, jaga dan perhatikan sikap Anda. Berikanlah perhatian penuh ketika seseorang sedang berbicara kepada Anda, hindari mengkritik orang lain, jangan berlebihan dalam berbicara serta tersenyumlah dengan tulus dan ramah.
Ilmu Kewibawaan Menggunakan Sarana Khusus
Ilmu kewibawaan menggunakan sarana khusus adalah meningkatkan kewibawaan dengan memanfaatkan amalan atau doa, laku tirakat, benda pusaka, mustika atau kapsul herbal tertentu yang sudah diisi dengan energi khusus oleh seseorang yang memiliki kekuatan supranatural. Sesungguhnya, yang dimanfaatkan adalah energi khusus tersebut. Sedangkan benda pusaka, mustika atau kapsul herbal hanyalah dijadikan sebagai sarana atau perantara untuk menyimpan energi.
Dari apa yang Ning Asmara amati, kebanyakan orang lebih menyukai ilmu kewibawaan menggunakan sarana karena mereka meyakini bahwa hasil yang ditimbulkan lebih cepat terlihat. Apakah Anda tertarik untuk menggunakan sarana? Sebelum memilih sarana tertentu, ada baiknya untuk membaca karakteristik termasuk kelebihan dan kekurangannya dari setiap sarana yang saya ringkas berikut ini.

1. Sarana Amalan atau Doa

Apabila Anda memilih sarana amalan atau doa untuk meningkatkan kewibawaan diri, maka Anda haruslah pribadi yang mandiri, kuat dan memiliki tekad bulat. Karena amalan atau doa akan menjadi tanggung jawab Anda sendiri dalam mengamalkan dan mendapati hasilnya. Sarana amalan adalah Anda dituntut untuk menjalankan ritual khusus dengan membaca surat atau bacaan dalam bahasa Arab.
Ritual yang harus dijalani biasanya tidak jauh dari amalan sunnah dalam agama Islam, seperti puasa dan menjaga batin dan lahir agar tetap bersih. Hizb Khofi untuk Kewibawaanadalah salah satu contoh sarana yang bisa Anda pilih. Tidak jauh beda dengan amalan, doa juga merupakan sarana dimana tata cara dan keberhasilannya hanya bisa dilakukan oleh si pengamal secara langsung. Perbedaannya, Anda tidak dituntut untuk melakukan ritual atau tirakata khusus, hanya diwajibkan untuk membaca bacaan pada waktu khusus.

2. Sarana Benda Pusaka

Adalah salah satu dari sekain banyak benda pusaka yang bisa dijadikan sarana untuk menyimpan energi khusus guna meningkatkan kewibawaan diri Anda. Manfaatnya antara lain, agar setiap apa yang Anda katakan selalu dituruti oleh anak buah, pengikut dan keluarga serta lingkungan lebih menyukai keberadaan Anda.
Apabila amalan atau doa biasanya diberikan secara gratis oleh paranormal atau orang pintar, meskipun tetap harus melalui pengijazahan terlebih dahulu, benda pusaka biasanya diberikan tanpa perlu pengijazahan. Melainkan, Anda cukup menggantinya dengan mahar yang pantas. Mahar yang diminta bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan paranormal dalam menarik benda pusaka tersebut. Apabila dilihat dari segi pemakaian, benda pusaka memiliki kekurangan yakni tidak praktis. Karena apabila Anda membutuhkannya, maka Anda harus selalu membawanya kemanapun Anda pergi.

3. Sarana Mustika



Anda sering mengenakan aksesoris, maka mustika adalah sarana yang tepat. Karena ia bersifat cukup praktis, bisa dikenakan sebagai aksesoris kalung, cincin hingga gantungan. Bentuk dan warnanya pun menarik, sehingga orang-orang yang melihat tidak akan curiga terhadap energi yang tersimpan di dalamnya. Selain menambah gaya atau style tampilan luar, Anda juga semakin percaya diri ketika tampil di depan umum.
Tentu saja, Anda tidak perlu menjalani tirakat, mengikuti pengijazahan dari seorang guru atau paranormal, cukup menggantinya dengan mahar yang pantas. Mustika Combong Asih dengan karakter khas di tengahnya adalah salah satu contoh dari sarana mustika yang bisa Anda manfaatkan sebagai ilmu kewibawaan tanpa puasa.
4. Sarana Azimat
Contoh sarana yang keempat adalah azimat dimana ia lebih familiar di kalangan tradisional atau penyuka benda-benda berbau klenik. Mengutip dari KamusParanormal.Com, azimat adalah benda yang diyakini memiliki kekuatan magis dan dijadikan pemilikinya sebagai perantara untuk mengatasi masalah kehidupan yang sedang dihadapi. Ia bisa berupa kayu, batu, rajah, wifiq atau bentuk tulisan lainnya.
Tidak sembarang orang bisa merangkai sebuah azimat, biasanya ia dibuat oleh seseorang dengan ilmu supranatural atau ilmu hikmah tingkat tinggi. Salah satu contoh azimat yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kewibawaan adalah Azimat untuk Memperkuat Kharisma.

5. Sarana Kapsul Herbal
Selain memanfaatkan benda pusaka, mustika hingga azimat, sekarang muncul sebuah sarana yang lebih praktis dan bisa dimanfaatkan oleh hampir semua kalangan, baik yang menyukai hal berbau klenik maupun tidak. Yakni, kapsul herbal energi khusus untuk meningkatkan kewibawaan dan kepercayaan diri.
Apabila dibandingkan dengan sarana yang sudah saya sebutkan di atas, kapsul berhal lebih bersifat praktis karena cara memanfaatkannya cukup dikonsumsi saja. Apabila Anda ingin membawanya, maka orang-orang yang melihat pun tidak akan curiga karena bentuknya adalah kapsul. Ketika memiliih kapsul herbal pun paranormal pasti akan menggunakan kapsul herbal yang aman dikonsumsi dan bahkan bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan Anda secara fisik.
Selain itu, kapsul herbal tidak membutuhkan perawatan seperti pusaka, mustika ataupun azimat. Anda cukup menyimpan dalam tempat yang sejuk serta terhindar dari sinar matahari langsung. Anda juga tidak perlu melakukan tirakat seperti puasa dan semedi. Meskipun terdapat pantangan dalam memanfaatkan kapsul herbal yakni, harus selalu bersikap dan berpikir positif. Karena ia hanya membuahkan hasil apabila Anda memiliki niat baik dan tulus. (Baca lebih lengkap tentang Kapsul Herbal Energi)
Jenis Ilmu Kewibawaan Mana yang Lebih Tepat untuk Saya?
Berdasarkan apa yang saya uraikan, Anda pasti sudah bisa menggambarkan jenis ilmu kewibawaan mana yang lebih tepat untuk dimanfaatkan. Apabila Anda percaya bahwa meningkatkan kewibawaan tanpa sarana lebih mudah dilakukan karena tidak mengeluarkan biaya, maka silahkan perbaiki pola pikir dan terapkan beberapa sikap positif yang sudah saya sebutkan di atas.

Namun, apabila Anda merasa sulit meningkatkan kewibawaan tanpa bantuan dari orang pintar atau ahlinya, maka ilmu kewibawaan menggunakan sarana adalah jenis yang tepat untuk Anda. Dalam jenis ilmu kewibawaan menggunakan sarana pun masih ada beberapa contoh sarana yang bisa dipilih. Mulai dari pusaka yang kurang praktis untuk dibawa, azimat yang harus selalu menempel ke badan Anda, mustika yang bisa dimanfaatkan untuk mempercantik penampilan hingga kapsul herbal energiyang praktis dan tanpa perawatan serta memberikan dampak positif bagi fisik maupun psikis.
Ilmu kewibawaan menggunakan sarana memang memerlukan mahar khusus. Sedangkan ilmu kewibawaan tanpa sarana bisa dikatakan gratis hanya saja tidak semua orang mampu bertahan karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ibarat seperti ini, Anda ingin mengunjungi sebuah kota dengan jarak ratusan kilometer. Terdapat dua cara untuk menempuhnya, yakni menggunakan transportasi umum dan transportasi pribadi. Apabila Anda memilih untuk menggunakan transportasi pribadi, maka Anda sendirilah yang bertanggung jawab selama perjalanan. Apakah akan sampai tepat waktu, berapa kecepatan yang Anda tempuh hingga jenis kendaraan yang Anda miliki pun mempengaruhi.

Bandingkan apabila Anda menggunakan transportasi umum, misalnya taxi. Keselamatan Anda dalam berkendara menjadi tanggung jawab dari sopir taxi tersebut, Anda pun bisa meminta sopir untuk meningkatkan kecepatan tanpa rasa khawatir karena ia termasuk sopir profesional, jenis kendaraan yang digunakan tentu saja sudah terstandarisasi.


Ketika menggunakan sarana khusus pun tidak selalu membuahkan hasil sama karena setiap pengguna akan merasakan sensasi atau hasil berbeda-beda tergantung dari kondisi psikologis, kesehatan dan latar belakang masalah. Sekarang keputusan ada di tangan Anda, apakah ingin menggunakan ilmu kewibawaan tanpa puasa dan tanpa sarana atau ilmu kewibawaan menggunakan sarana khusus. Semoga bermanfaat dan membantu Anda dalam mengambil keputusan tepat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar